Bahaya Fast Food # LDR's BLOGGG



Simak Bahaya Fast Food yang kerap kita jumpai di Mall, dll..!!


Bahaya makanan cepat saji- Courtesy Google.
Gaya hidup zaman sekarang terutama generasi muda lebih banyak makan di luar rumah terutama dibandingkan makan di rumah. Makanan yang mudah didapatkan di luar rumah adalah fast food. Definisi fast food atau makanan cepat saji adalah makanan yang cara penyajiannya cepat karena sudah dilakukan proses pengolahan tahap awal dan sedikit atau tidak memiliki zat gizi, tetapi memiliki jumlah kalori dan lemak yang berlebihan. Fast food biasanya dijual di restoran atau toko dan dibungkus untuk dibawa pergi oleh konsumen. Apa perbedaan fast food dengan junk food? Junk food sering diistilahkan dengan makanan sampah yang memiliki hanya sedikit zat gizi dan tidak sehat. Tidak semua fast food  adalah junk food, begitu juga sebaliknya.
 
Fast food terbagi dua yaitu yang berasal dari luar negeri dan lokal atau tradisional. Fast food yang berasal dari luar yaitu burger, pizza, kentang goreng, ayam goreng, hot dogfish and chips, sushi, pie, donat dan sandwich. Sedangkan makanan fast food tradisional adalah mi goreng, gorengan, pecal, dan mi instant. 
 
Konsumsi fast food dalam kehidupan sehari-hari mungkin dapat menghemat waktu, tetapi bukan merupakan makanan yang tepat untuk memenuhi kebutuhan nutrisi karena tinggi lemak (lemak jenuh, lemak trans, kolesterol), gula tambahan, karbohidrat, garam (natrium), dan kalori. Konsumsi fast food yang berlebihan menyebabkan efek negatif pada status gizi dan kesehatan. Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak dan remaja yang sering mengonsumsi fast food akan memberikan ekstra 160-310 kalori per hari dan mengakibatkan obesitas.
 
Beberapa penyakit dan efek samping akibat fast food adalah:
 
1. Obesitas
Fast food yang tinggi kalori dan gula dapat meningkatkan berat badan meskipun hanya dimakan dalam jumlah yang sedikit. Orang yang suka mengonsumsi fast food biasanya tidak menyukai buah dan sayur dan pola makan tidak sehat tersebutlah yang menyebabkan obesitas. Obesitas juga menyebabkan sesak, mengi, asma, dan gangguan tidur dengan kesulitan bernapas.
 
2. Darah tinggi dan penyakit kardiovaskular
Gula tambahan tidak mempunyai nilai gizi tetapi tinggi kalori dan meningkatkan berat badan. Tinggi natrium dapat meningkatkan tekanan darah dan pembesaran jantung, selain itu juga meningkatkan risiko batu ginjal, penyakit ginjal, dan kanker lambung. Tinggi kolesterol dan darah tinggi merupakan faktor risiko utama stroke dan penyakit jantung.
 
3. Gangguan pada sisten saraf sentral
Fast food diketahui dapat memicu sakit kepala akibat garam, nitrat, atau MSG. Selain itu juga berhubungan dengan depresi. Suatu penelitian menyebutkan bahwa semakin banyak mengonsumsi fast food, maka semakin tinggi risiko terhadap depresi.
 
4. Gangguan pada kulit dan tulang
Tinggi karbohidrat pada fast food meningkatkan kadar gula darah yang memicu jerawat. Dan tinggi natrium meningkatkan risiko osteoporosis (tulang keropos).
 
5. Aterosklerosis
Tinggi kolesterol dan lemak jenuh dapat membuat dinding pembuluh darah menjadi sempit dan mengganggu aliran darah dan oksigen yang disebut aterosklerosis, lalu menyebabkan serangan jantung dan stroke.
 
6. Diabetes melitus atau penyakit gula
Berat badan lebih, obesitas, tekanan darah tinggi, dan peningkatan kadar gula darah semuanya berhubungan dengan diabetes melitus.
 
7. Kanker
Fast food yang dapat menaikkan berat badan dapat memicu kanker. Peningatan risiko kanker juga akibat kurangnya konsumsi serat dan zat gizi lain yang berperan bagi kesehatan. 
 
8. Kerusakan pada hati
Kerusakan pada hati disebabkan perlemakan pada hati sehingga menyebabkan kerusakan permanen dan inflamasi.
 
9. Membuat ketagihan
Fast food mengandung zat aditif yang membuat ketagihan dan merangsang untuk terus dimakan sesering mungkin.
Tips untuk Membuat Fast Food Menjadi Makanan yang Lebih Sehat
Fast food masih dapat dikonsumsi sesekali dan kuncinya tidak boleh dimakan secara berlebihan dan bukan merupakan pilihan utama dalam diet sehari-hari. Kuncinya adalah seberapa sering kita mengonsumsi dan jenis fast food yang kita pesan. Satu hal yang harus diingat, meskipun jenis fast food yang dipilih merupakan yang paling sehat, namun tetap mengandung zat yang tidak sehat bagi tubuh.

Konsumsi hanya 500 kalori atau kurang; Beberapa restoran fast food mencantumkan jumlah kalori di website atau lokasi restoran.
Pilihlah makanan yang rendah lemak dan tinggi protein dan serat
Membawa makanan tambahan sendiri yang sehat jika ingin mengonsumsi fast food, seperti buah, kacang, dan sayur.
Pilih porsi yang paling kecil
Pilih yang dimasak dengan dibakar atau dibakar, hindari yang digoreng. Pilih dada ayam tanpa kulit atau daging tanpa lemak.
Perhatikan deskripsi makanan pada menu
Pilih minuman air putih, soda diet, dan teh tanpa gula
Hindari side dish seperti kentang goreng, onion rings, makaroni dan keju, dan mashed potatoes

Kita juga bisa memilih fast food yang tergolong sehat seperti salad, wrapsandwich, burger vegetarian, ketoprak, atau gado-gado.
 
We are what we eat. Orang bijak mengatakan “jika anda tidak memiliki waktu untuk menjaga kesehatan saat ini, maka anda tidak akan sehat untuk waktu yang akan datang”.
 
Sumber :
 
dr. Fitriyani Nasution, M.Gizi, SpGK

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Persamaan dan Perbedaan Program Ekonomi Gerakan Banteng dengan Program Ali-Baba

Alamat TV Streaming lokal ( Real Time Streaming Protocol )

MENGAPA MATA KELINCI BERWARNA MERAH?